Kembangkan Kemahmu!

Perbedaan mereka yang mampu menciptakan sebuah inovasi dahsyat di dunia adalah kemampuan untuk melihat sesuatu yang tidak dilihat orang-orang pada jamannya. Coba bayangkan saat Thomas Alfa Edison memperkenalkan listrik pertama kali; kegagalan-kegagalannya banyak di cemooh orang, belum lagi reaksi atas keraguan pada penggunaan energi listrik saat pertama kali di perkenalkan. Namun lihat bagaimana listrik kini, tanpanya, kita sulit melakukan aktivitas sehari-hari. Inilah kekuatan sebuah visi!

“If you can dream it, you can do it” – Walt Disney.

Sebuah visi yang jelas, dapat membawa siapapun mencapai tujuan. Kemudian? Ya, kemudian kita melakukan segala upaya untuk mencapai keberhasilan. Lalu apa yang kita lakukan saat kita telah mencapai kesuksesan, apakah ini berarti visi kita juga telah berakhir? Banyak orang berpikir pencapaian berhenti saat visi tercapai, ini tidak sepenuhnya benar; tengoklah bagaimana tokoh-tokoh besar penemu, penjelajah dan pelopor tatkala mereka telah mencapai sesuatu, mereka melakukan lebih banyak, menggali visi lebih dalam, melakukan pertumbuhan, menciptakan sesuatu yang baru, melebarkan sayap mereka. Intinya, mereka tidak pernah berhenti berkembang!

Banyak orang berkeinginan untuk mendaki Puncak Everest, setidaknya saya satu diantara mereka. Tujuan para pendaki ini tak lain adalah untuk mencapai puncak dari gunung tertinggi di dunia. Motivasi yang terbesar adalah tentang penaklukan; baik atas tumpukan batu setinggi awan itu, maupun penaklukan diri para pendaki itu sendiri. Para penjelajah yang telah lebih dahulu berhasil melakukan ekspedisi paling berbahaya ini memberikan panduan dan pelajaran yang berarti dalam menaklukan puncak tertinggi itu yakni; hal tersulit bukan saja terletak saat melakukan pendakian, namun juga ternyata saat menuruni puncak!

Sama halnya dengan saat kita mengira tantangan terberat meniti puncak kesuksesan adalah saat bergerak ke atas menuju puncak tujuan sehingga orang berlomba-lomba menjadi nomor satu. Tetapi ternyata lebih sukar bagi seseorang untuk mengerti arti turun ke bawah. Saya sangat setuju, bahwa semua orang harus berpegang pada visi mereka dan mencapai keberhasilan, namun betapa sering kita melupakan bahwa mencapai tujuan saja, hanyalah penjelajahan setengah jalan! Karena perjalanan selanjutnya adalah tentang membagi visi kita kepada orang lain, membagi kesuksesan kepada orang lain sesuai dengan kemampuan kita dan menularkan perjuangan pertumbuhan yang telah kita alami kepada lebih banyak orang.

Given to Give

Dalam sebuah kesempatan memimpin outbond training pada suatu waktu, saya meminta beberapa peserta membangun kemah bagi team mereka sendiri. Para peserta yang saya beri tugas ini adalah mereka yang ditunjuk sebagai pemimpin team hari itu, tanpa tahu, berapa jumlah anggota team yang akan ditugaskan bersama mereka. Logika-nya, mereka menghitung probabilitas yang dapat terjadi dengan menghitung jumlah total peserta dan pemimpin yang ditunjuk. Saya biarkan mereka berkreasi dengan resources yang ada di depan mereka, dan tak satupun dari mereka pernah mendirikan kemah sebelumnya! Setelah kemah-kemah dengan bentuk aneh selesai didirikan, saya mulai memanggil peserta yang lain, dan membaginya sampai semua peserta masuk dalam kelompok yang jumlahnya sama besar, lalu saya meminta mereka masuk dalam kemah yang telah dibuat oleh pemimpin kemah dengan tidak memperkenankan apapun dan siapapun keluar dari kemah. Ini yang menarik, saya menambahkan tantangan, dengan menyertakan kelompok pengamat dan pembina masuk dalam kelompok! Kemah-kemah yang didirikan hanya dapat memuat 6-7 orang, tidak untuk 12 orang! Semua berdiri berdesak-desakan,tak ayal lagi, hampir semua kemah ambruk seketika karena desakan anggota team didalamnya, kecuali satu kemah yang masih berdiri, meski hamper oleng. Perhatian saya tertuju penuh pada kelompok ini, yang kemudian bersepakat menggabungkan kemah mereka dengan kemah ambruk kelompok di sebelahnya, sehingga 2 kemah dapat menampung 2 kelompok dan penyatuan kedua kemah ini justru saling menopang, memperkuat satu dengan yang lain. Ini tidak akan terjadi jika kelompok dengan kemah paling tahan berdiri dari yang lain, tidak segera mengambil keputusan melebarkan kemah mereka dengan kemah kelompok lain di dekat mereka!

Kemah yang hampir oleng mungkin bernasib sama, ambruk dan tidak mendapat apapun, jika ia tetap bangga pada pencapaian sementara, dan tidak memahami arti turun ke bawah memberikan asistansi kepada yang lain; yang justru kemudian ternyata makin memperkuat kemah mereka dan kemah milik orang lain.

Berkolaborasi adalah tindakan positif melalukan pertumbuhan atas diri sendiri dan orang lain, lakukanlah dengan ketulusan dan toleransi yang tinggi! Anda tidak akan pernah rugi, saat Anda memberi! Dalam hidup, masing-masing kita diberikan berkah kelimpahan rezeki lahir dan bathin, tapi bukan hak kita semata menikmatinya sendiri. Apapun yang telah diberikan kepada kita, baru dapat benar-benar berarti sebagai berkah saat kita dapat membaginya kepada orang lain.

Sinergi Selalu ada manfaat lebih, saat anda dapat bekerjasama. Anda dapat menyatukan kekuatan, menciptakan kondisi yang menguntungkan, mengerjakan lebih banyak dan lebih baik dari pada saat mengerjakannya sendiri, kemudian, saat mengalami kesulitan, kegagalan atau kendala yang tidak diharapkan, Anda tidak sendirian melampauinya. Kekuatan yang bergabung, dapat menjangkau lebih banyak, Anda tentu sependapat dengan saya; bahwa berbagai bisnis yang berhasil adalah bisnis yang dapat bersinergi efektif dengan berbagai pihak.

Peluang Ada Dimana-mana!

Meski telah terdengar biasa, coba pahami lebih dalam. Peluang benar-benar dapat Anda temui dimanapun, bahkan pada tempat, keadaan, kondisi dan waktu yang mungkin Anda tidak duga sebelumnya. Perhatikan dengan seksama disekeliling Anda, pergunakan peluang dan kembangkan kemah anda sekarang!

Do not looked down small people, when you meet great giants; when you need needle, what sword can do?

Leave a comment

Create a website or blog at WordPress.com

Up ↑